Selasa, 26 Juni 2012

Islam & Liberalisme


Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Bismillahirrahmaanirrahim

Bagi para pengguna twitter, akhir-akhir ini kita pernah bahkan sering melihat sebuah hashtag #IndonesiaTanpaJIL dalam timeline kita. Nah, apa itu JIL?
JIL yaitu Jaringan Islam Liberal. Adapun visi dan misi dari JIL tersebut secara pasti saya tidak ingin membuat suatu persepsi yang tidak berdasarkan bukti dan fakta. Satu hal yang saya ketahui dari Islam Liberal ini yaitu : “Mencari Pembenaran”. Maksudnya, mencari pembenaran dari apa yang menjadi ide pemikiran mereka sehingga dianggap mengakomodir kepentingan khalayak banyak.
Dalam tulisan saya kali ini, hanya akan sedikit mengurai tentang apa itu ISLAM dan apa itu LIBERAL.

ISLAM
Islam berasal dari Allah swt, yang mutlak kebenarannya dan tertulis melalui kalamullah yang kemurnian (original) dari padanya dijamin sampai akhir zaman. Itulah mengapa Al-Qur’an disebut mukjizat terbesar Islam. Al-Qur’an berisi perintah (anjuran) dan juga larangan, serta pilihan yang diserahkan kepada manusia untuk bebas memilihnya.
Secara garis besar, Islam berisikan tentang Aqidah dan Syariat. Aqidah merupakan panduan berupa keyakinan- keyakinan yang harus diimani oleh manusia. Sedangkan Syariat adalah panduan hukum yang berkenaan dengan perbuatan manusia.
Beberapa hal tentang aqidah serta syar’iat bisa dijelaskan sebagai berikut:
1.       Inti aqidah Islam adalah Laa ilaaha illallah, muhammadurrasulullaah. Artinya, tiada Tuhan (yang patut disembah) selain Allah, Muhammad adalah rasul (utusan) Allah.
2.       Aqidah Islam meyakini bahwa pencipta alam seisinya adalah Allah swt. Manusia hidup di dunia ini adalah untuk menjalankan perintah Allah swt. Setelah mati, manusia akan mempertanggungjawabkan seluruh amal perbuatannya di akhirat.
3.       Aqidah Islam adalah aqidah yang membawa konsekuensi kepada manusia untuk terikat dengan syariat Allah swt. Syari’at tersebut melingkupi segenap aspek kehidupan manusia. Jadi di dalam Islam, tidak ada satu pun aspek dalam kehidupan manusia ini yang lepas dari aturan syari’at Allah. Syari’at Islam meliputi hukum-hukum yang menyangkut antara lain : Aqidah, Ibadah, Akhlaq, Muamalah (politik, ekonomi, peradilan, pendidikan, dll.)
4.       Dari Aqidah Islam inilah terpancarkan satu sistem kehidupan yang meliputi sistem politik Islami, sistem ekonomi Islami, sistem pergaulan yang Islami , sistem pendidikan Islami, sistem peradilan Islami dan sistem-sistem lainnya yang Islami.
5.       Aqidah Islam bukanlah aqidah sekular, yang memisahkan agama dari kehidupan. Aqidah Islam adalah Aqidah ruhiyah sekaligus aqidah siyasiyyah. Aqidah ruhiyyah adalah aqidah yang terpancar darinya keyakinan-keyakinan tentang akhirat, sedang aqidah siyasiyyah adalah aqidah yang terpancar darinya aturan-aturan kehidupan di dunia.

LIBERALISME.
Liberalisme adalah sebuah ajaran tentang kebebasan. Isme ini lahir seiring dengan lahirnya aqidah sekularisme. Jadi Liberalisme adalah anak kandung Sekularisme. Ia bersaudara dengan Kapitalisme dan Demokrasi. Ia mengajarkan akan kebebasan manusia dalam hal apa saja. Kebebasan beragama, kebebasan berpendapat, kebebasan berperilaku dan kebebasan kepemilikan. Dari liberalisme ini muncullah gerakan-gerakan baru yang mengatasnamakan gerakan memperjuangkan Hak Asasi Manusia.
Liberalisme, yang sekarang ini dianut oleh negara-negara Barat dan seluruh pengikutnya, berawal dari adanya kompromi yang terjadi antara pihak agamawan (gereja Eropa) dan golongan Ilmuwan (scientist) Eropa yang tidak puas dengan adanya aturan-aturan yang diberlakukan pihak gereja dalam masyarakat. Kesepakatan itu isinya adalah pemisahan antara urusan akhirat yang diberikan wewenangnya kepada pihak agamawan, sedangkan urusan dunia diserahkan sepenuhnya kepada pihak masyarakat pada umumnya. Pemisahan agama dari kehidupan inilah yang menjadi awal lahirnya sekularisme.
Beberapa hal tentang Aqidah sekuler yang bisa dijelaskan secara singkat dalam pembahasan sini adalah sebagai berikut :
1.       Urusan agama adalah wewenang pihak gereja, sedangkan urusan kehidupan dunia adalah wewenang masyarakat pada umumnya. Agama adalah urusan individu yang tidak boleh dibawa-bawa dalam urusan publik dan kenegaraan.
2.       Tuhan telah menciptakan manusia, adapun hukum-hukum yang mengatur kehidupan manusia diserahkan sepenuhnya kepada manusia untuk membuatnya.
3.       Dari aqidah sekular ini terpancarlah aturan-aturan dan system kehidupan. Terpancarlah darinya sistem ekonomi (Kapitalis), sistem Pergaulan Kehidupan yang bebas dan permissive (Liberalis) dan sistem politik pemerintahan (Demokrasi)
4.       Liberalisme, lebih lanjut mengajarkan adanya kebebasan dalam hal :
a. Beragama
b. Berpendapat
c. Berperilaku
d. Kepemilikan

PERBANDINGAN ANTARA ISLAM DAN LIBERALISME :
Mari kita simak perbandingan singkat berikut ini:
1.       Aqidah
Liberalisme beraqidah sekular, sedangkan Islam bersumber dari pedoman Al-Qur’an.
2.       Sistem kehidupan yang terpancar darinya
Islam menuntun kehidupan dengan sistem-sistem yang lahir dari Agama Islam itu sendiri. Aturan Islam datang dari Allah swt. Liberalisme melahirkan aturan-aturan yang tidak berlandaskan agama sama sekali.
3.       Tentang kebebasan beragama
Islam mengajarkan bahwa agama diridhoi Allah adalah Islam. Iapun demikian, tetap bertoleransi terhadap pemeluk keyakinan lain. Sedangkan liberalisme mengajarkan bahwa agama tidak perlu dipersoalkan. Agama adalah urusan individu.
4.       Tentang kebebasan berpendapat
Tidak ada kebebasan berpendapat dalam Islam. Maksudnya mempersoalkan eksistensi Al-Qur’an dalam mengatur kehidupan beribadah. Hal ini berbeda sama sekali dengan Liberalisme yang membebaskan berpendapat apa saja dalam seluruh persoalan, karena setiap individu dijamin bebas berpendapat.
5.       Tentang kebebasan berperilaku
Syari’at Islam mengikat setiap perbuatan manusia. Setiap muslim terikat dengan hukum syari’at. Halal dan haram diperhatikan termasuk pola kehidupan. Hal ini beda sama sekali dengan Liberalisme, dimana ia membebaskan setiap Individu untuk berbuat apa saja asalkan tidak merugikan hak individu lain.

Kesimpulan :
Dari paparan ide dasar baik Islam maupun Liberalisme tersebut di atas, jelas sekali bahwa mengaitkan dua hal yang bertentangan adalah tindakan yang bodoh. Apalagi hasil kaitan yang di reka-reka tersebut disebarluaskan untuk bisa diikuti umat. Jelas ini merupakan pembodohan terhadap umat. Perlu diwaspadai adanya organisasi/lembaga/badan/komunitas yang mengatasnamakan Islam Liberal, atau pembaharu Islam, atau yang sejenisnya, akan tetapi sesungguhnya kegiatan itu sebagai penghancuran terhadap Islam dari dalam.
Islam sudah jelas dengan konsepnya yang tertuang didalam pedomannya. Dan Islam sendiri menghargai segala bentuk perbedaan. Akan tetapi Islam tidak pernah bertoleran terhadap apapun bentuk dan jenisnya yang berakibat hancurnya Islam, terlebih kehancuran datangnya justru dari kalangan sendiri.
Jadi ada baiknya pisahkan antara ISLAM dan LIBERAL, karena keduanya tidak dapat disatukan. Apabila dipaksakan, justru akan banyak kalangan yang menolak dan pastinya terjadi konflik juga dikalangan masyarakat.

Apa yang saya tulis tidak lepas dari kekurangan dan kesalahan, karena kebenaran mutlak sesungguhnya hanya milik Allah swt.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Cat. Sumber sebagian diambil dari google

Tidak ada komentar:

Posting Komentar